25/08/11

PROSEDUR DEPARTEMEN GUDANG KAIN

1.Tujuan

1.1.Menentukan standar minimum pelaksanaan pengelolaan fabric dari mulai datang sampai dikirim ke Cutting.
1.2.Menentukan tahapan proses dan pihak yang bertanggung jawab

2.Ruang Lingkup

2.1.Aktifitas penerimaan bahan dari supplier sampai dengan dikirim ke bagian cutting

3.Tanggung Jawab

3.1.Supervisor bertanggung jawab untuk membuat rencana kerja dan mengontrol semua aktivitas penerimaan fabric sampai pengiriman fabric ke Cutting dept
3.2.Fabric inspector / QC bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan fabric dengan 4 point system atau sesuai prosedur dibawah dan melaporkan masalah ke Supervisor. Dan membuat laporan pemeriksaan.
3.3.Operator bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana kerja yang sudah ditentukan oleh Supervisor


4.Definisi

4.1.Fabric adalah bahan baku utama untuk pembuatan garment yang diterima dari supplier
4.2.4 point system adalah system pemeriksaan fabric dengan menggunakan system point untuk setiap defect yang ditemukan pada fabric tersebut.
4.3.Fabric relaxation adalah proses perelaxan fabric minimal 1x24 jam dengan tujuan untuk membuat fabric tidak susut.

5.Prosedur
5.1.Setiap barang/kain yg datang harus didata dan diperiksa seluruh dokumen pengiriman barang dari supplier, antara lain: surat jalan/dokumen import barang, puchase order (PO), packing list, inspection report, dll.
5.2. Barang/kain yg sudah masuk ke gudang harus didata dan ditempatkan sesuai dengan data inventaris barang agar mudah pada saat akan dipergunakan. Laporan inventaris barang harus dibuat baik secra manual atau komputerisasi.
5.3. Barang/kain harus diletakan pada rack atau valet berdasarkan JENIS KAIN, WARNA, STYLE dan PO.NO.
5.4.Pastikan bahwa pihak gudang sudah menerima dokumen instruksi kerja seperti: worksheet, bill of material, buyer swatch and approval, dll dari pihak merchandiser atu follow up.
5.5.Buatlah SWATCH CARD per color dan per lot. Swatch card harus ditanda tangani oleh pihak-pihak yang terkait, Sepert: staff/in charge, kepala gudang dan Factory Manager. Swatch card harus disimpan di gudang kain dan bagian cutting.
5.6.Lakukanlah metode pengelompokan kain GROUPING berdasarkan warna dan shade lot kain. Laporan grouping harus ditandatangani oleh pihak-pihak yg terkait (in charge, kepal gudang dan Factory Manager).
5.7.Lakukanlah pengecekan berat kain untuk setiap lot kainnya. Buatlah laporan/swatch card dan ditanda tangani oleh pihak yamg terkait (in charge, kepala gudang, Factory Manager)
5.8.Lakukanlah TES SUSUT KAIN (Shringkage Test), dengan point-point sbb:
Ø  Panjang kain (fabric length), lakukan pengukuran sebelum dan sesudah cuci, gosok/uap
Ø  Lebar kain (fabric width), lakukan pengukuran sebelum dan sesudah cuci, gosok/uap
“Jika ada masalah dengan hasil tes susut tersebut, maka segeralah memberitahukan kepada pihak-pihak yang terkait (merchandiser, QA Manager, Factory Manager) untuk segera ditindak lanjuti.”
5.9.Lakukan pemeriksaan kain FABRIC INSPECTION dengan menggunakan system 4 poin (4 points system) dengan menggunakan buku instruksi kerja (manual guidelines) berdasarkan standar internal ataupun standar khusus buyer. Lporan fabric inspection harus ditanda tangani oleh pihak-pihak yang terkait (fabric inspector, kepala gudang dan QA manager). “Jika ada masalah dengan hasil tes fabric inspection tersebut, maka segeralah memberitahukan kepada pihak-pihak yang terkait (merchandiser, QA Manager, Factory Manager) untuk segera ditindak lanjuti.”
5.10.Buatlah laporan atau data kualitas kain per supplier (Trend Fabric Supplier Track Record) yang meliputi quantity, quality dan on time delivery. Laporan harus ditanda tangani oleh pihak yang terkait (in charge, kepala gudang, merchandiser, QA manager dan Factory Manager)
5.11.Lakukan relaksasi kain (FABRIC RELAXATION) pada tempat yang sudah disediakan dengan waktu minimal 1X24 jam atau 2X24 jam untuk kemasan roll. Buatlah laporan relaksasi kain dan ditanda tangani oleh pihak yang terkait (in charge, kepala gudang, Factory Manager)
5.12.Kain yang sudah diperiksa harus dipisahkan antara yang bagus (GOOD) dengan yang cacat (RIJECT). Buatlah data laporan inventaris/stock kain yang reject (laporan harus selalu up to date).
5.13.Kain yang kan dikirim ke bagian cutting harus berdasarkan shade lot atau grouping agar dapat memudahkan proses pengendalian color shade pada saat proses cutting dan menggunakan surat jalan atau surat serah terima barang yang ditanda angani kedua belah pihak, baik gudang maupun cutting.
5.14.Bagian gudang harus membuat laporan keluar masuk material/barang dan didokumentasikan baik secara manual ataupun komputerisasi dan ditanda tangani oleh chief gudang dan Factory Manager. Dokumen/report harus disimpan sekurang-kurangnya selama 1 tahun.

6.Dokumentasi

6.1.Laporan didokumentasikan untuk minimal selama 1 tahun

7.Referensi

7.1.   Company Quality Management System Manual.

8.Document Penunjang

8.1.Instruksi Kerja Fabric Inspection
8.2.Instruksi Kerja Fabric Relaxation
8.3.Manual 4 point system

9.Lampiran
9.1.Formulir Fabric Inspection report 
9.2.Formulir Fabric LAB Test Report
9.3.Formulir Monthly Bulb Checking
9.4.Dye Lot Control Sheet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar